“Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, sebab
kamu adalah orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman”
(QS. Ali Imran:139)
Bismillah..
Aku tahu dan sangat yakin bahwa dalam diri manusia ada modal untuk berbuat baik. Aku tahu,
bahwa dalam lubuk hati setiap manusia ada hasrat ingin kembali pada jalan yang
benar. Aku tahu, bahwa Allah menciptakan manusia itu suci, bersih dari dosa.
Tapi, apa yang terjadi pada diri manusia? Benar
kata Allah, manusia itu sangat dzolim dan bodoh. Ah begitulah manusia, selalu
saja berbuat dosa dan salah meskipun ia dalam keadaan yang sangat sadar. Ah
begitulah manusia, selalu saja mudah tertipu bisikan iblis yang menyesatkan.
Tapi, Allah itu Maha Baik. Saking baiknya
Allah, Dia selalu menunggu manusia untuk kembali bertaubat kepada-Nya. Salah
satu buktinya ialah, Dia masih memberikan kita hidup saat ini dengan segala
kenikmatan dan kemudahan.
Tidak percaya bahwa semua ini pemberian
dari-Nya?
Coba kita pikir, siapakah yang mendetakkan
jantung kita? Siapakah yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh? Siapakah yang
menyuruh ginjal, paru-paru, hati, otak dan saraf-saraf dalam tubuh untuk
bekerja? Apa kita yang melakukannya?
Tidak, kesemua itu bukanlah kuasa kita.
Bayangkan jika kesemua itu Allah bebankan
kepada kita, Allah yang menyerahkan jantungmu untuk kau kontrol sendiri sama
seperti tanganmu. Tangan bisa kau gerakkan semaumu, tapi saat kau tidur, tangan
pun tertidur dan berhenti bekerja. Apakah kau pernah melihat orang tidur sambil
menulis? Tentu tidak. Begitu pun dengan jantung, jika kau yang mendetakkannya,
maka saat kau tertidur dia pun berhenti bekerja. Maka, nikmat Tuhanmu yang mana
lagi yang kau dustakan?
Percayalah, sungguh Allah sedang menunggu kita
untuk kembali kepada-Nya. Allah sungguh merindui kita semua. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalaam pernah
bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih suka
menerima taubat hamba-Nya melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan
kembali untanya yang hilang di tengah hutan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semuanya tergantung
dari bagaimana kita, apakah kita ingin kembali ke jalan-Nya? Allah itu Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Jika ada hamba-Nya yang mendekati Dia sehasta,
maka Dia akan mendekat sedepa. Jika ada hamba-Nya yang mendekati Dia dengan
berjalan, maka Dia akan mendekati hamba itu dengan berlari. Sungguh, Allah itu
merindui kita selaku hamba-Nya. Allah berfirman, “Wahai hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah yang
Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar : 53).
Dan setelah kita berubah atau berhijrah, tentu
godaan dan cobaan pasti akan berdatangan. Hal ini bukan karena Allah membenci
kita, justru karena Allah mencintai kita. Dia ingin agar kita semakin dekat
kepada-Nya, juga sebagai pembuktian diri bahwa kita memang bersungguh-sungguh
ingin menjadi manusia yang bertakwa kepada-Nya. Allah berfirman dalam QS.
Al-Ankabut ayat 2-3, “Apakah manusia
mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah
beriman’, dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang
sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti
mengetahui orang-orang yang dusta”.
Banyak yang mengatakan jika hijrah itu tidak
mudah, hijrah itu sulit, hijrah itu menyakitkan. Ketahuilah, sulit bukan
berarti tidak dapat dilakukan. Allah sendiri yang mengatakan bahwa setelah
kesulitan itu ada kemudahan. Bersabarlah menghadapi segala yang terjadi, karena
sesungguhnya sabar itu tak berujung dan tak bertepi. Allah berkata dalam QS.
Al-Baqarah ayat 177, “Dan orang-orang
yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah
yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.
Sabarlah duhai saudaraku, janganlah engkau
bersedih hati dan bersikap lemah. Ketahuilah, bahwa Allah telah menciptakanmu
sebagai orang yang paling tinggi derajatnya. Jauhilah segala hal yang bisa
menghilangkan waktumu dari kebaikan, karena setiap detik akan dihitung terhadap
apa yang telah kita lakukan. Investasikanlah waktumu untuk hal-hal yang dapat
mengundang keridhoan Allah Subahanhu Wa
Ta’alla.
0 komentar:
Posting Komentar