Kamis, 20 April 2017

STOP UMBAR KECANTIKANMU, UKHTI!

Entah harus darimana aku memulainya. Tapi, inti dari apa yang akan kusampaikan ialah berhentilah mengumbar kecantikanmu, saudariku. Aku menyampaikan hal ini karena jujur dari lubuk hati yang paling dalam, aku sangat menyayangimu, ukhti. Insya Allaah, aku menyayangimu karena Allaah.
Sebelum-sebelumnya aku memang tidak memusingkan tentang masalah memajang foto selfie di sosial media. Toh itu adalah hak setiap orang dan menurutku itu bukanlah hal yang haram. Mau upload atau tidak, semuanya tergantung dari keinginan masing-masing.
Terkadang, aku juga sering bingung dengan beberapa akhwat yang kata-katanya terasa sinis menasihati pada akhwat lain yang masih sering mengupload fotonya. Kenapa sih mereka fanatik begitu, kenapa sih kata-katanya sinis seperti itu. Tapi, ya sudahlah.. aku tidak ingin peduli dengan hal itu, karena setiap orang tentu punya pemikirannya sendiri, dan ya sudah sih aku tidak peduli.
Namun, kejadian hari ini membuatku berpikir bahwa aku harus peduli.
Aku harus peduli pada jutaan akhwat yang masih polos memajang foto cantiknya, dan aku harus peduli terhadap cara menasihati yang seharusnya tidak menyakiti.
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Semoga tidak ada yang tersakiti karena tulisan ini.
Ukhti, pernah mendengar tidak bahwa katanya otak perempuan dan otak laki-laki itu berbeda? Kalau aku sering, dan jujur aku tidak pernah mengerti apa maksud dari pernyataan tersebut. Terlebih, aku sering tidak mengerti karena yang banyak menyampaikan hal itu adalah seorang ustad, yang tentunya adalah seorang laki-laki. Mereka berkata bahwa, “Otak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Andaikan seluruh perempuan tahu apa isi pikiran laki-laki, tentu mereka akan menutupi seluruh auratnya.”
Jujur, aku tidak mengerti. Memangnya semengerikan apa sih otak laki-laki? Terus apakah ustad itu juga pikirannya mengerikan seperti itu?
Tapi, hari ini sepertinya aku mulai paham.
Bukan bermaksud su’udhon kepada para kaum Adam, namun memang mungkin semua otak laki-laki itu menyeramkan bagi perempuan. Laki-laki sholeh saja, pikirannya mengerikan apalagi laki-laki hidung belang yang tak pernah menjaga pandangan dan selalu jelalatan melihat yang aduhai.
Mohon maaf bagi para ikhwan, tapi hal ini adalah hal yang kurasakan. Pikiran kalian memang mengerikan, khususnya untukku. Aku berpikir seperti ini bukan untuk men-generalisasi dari satu pengalaman. Tapi memang banyak yang mengatakan bahwa pikiran kaum Adam itu mengerikan bila melihat wanita yang cantik rupawan.
Aku terkadang sering heran, mengapa sih aku masih sering digodai ketika lewat di jalan, padahal aku sudah sangat sangat tertutup (menurut pendapatku). Kau tahu kan bagaimana penampilanku saat ini? Sudah seperti ninja hatori. Hanya dua buah mata saja yang terlihat, yang lainnya tertutup rapat.
Gangguan-gangguan seperti, “teteh assalamu’alaikum”, “kenalan dong teh”, atau “teh, mau kemana? Sini dianterin..” memang tidak pernah aku tanggapi. Ah, biarkan saja mereka dengan celotehan-celotehannya, nanti juga diam sendiri. Tapi, untuk gangguan hari itu, menurutku sangat mengerikan, membuatku menangis semalaman, membuatku gemetar tak karuan, dan takut hingga sampai kosan.
Waktu itu aku ditolong oleh seseorang, aku tidak akan menceritakan dengan detail bagaimana kejadiannya karena bagiku ini adalah aib, tapi semoga teman-teman muslimah semua dapat mengambil pelajaran dari pengalamanku yang mengerikan ini.
Singkatnya seperti ini, aku ditolong oleh seseorang dan kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dengan cara yang tidak pantas dilakukan. Astagfirullah.. astagfirullah.. astagfirullah.. aku kaget dan ingin segera pulang. Sontak saat itu aku langsung mengangkat tanganku itu dan menaruhnya di depan mulutku. Aku takut. Ternyata dia menolongku hanya untuk ngemodus, bukan karena mengharapkan ridho Allaah. Astagfirullah..
Aku masih ingin menangis jika mengingatnya. Pokoknya aku merasa sangat kotor, aku tidak mampu menjaga diriku dengan baik, aku berdosa! Ya Allaah..
Memang sih, bagi sebagian orang paling mikirnya, “Heleh, cuma pegang tangan aja”.
CUMA?
CUMA kau bilang?
Itu tuh pintu masuk setan dalam menggoda manusia agar terjerumus ke dalam dosa zina yang lebih besar. Itu tuh pintu setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan neraka.
Memangnya kau senang dipegang tangan oleh orang yang tidak dikenal? Apa coba kesan pertama yang dirasakan? Belum apa-apa sudah pegang-pegang, astagfirullah...
Makanya Rasul bersabda bahwa, seorang laki-laki lebih baik ditusuk oleh jarum besi panas daripada menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya.
Hal yang ah, tidak bermanfaat dan tidak berarti seperti pegang tangan saja, bagi laki-laki itu sangat waw dan begitu mereka inginkan, apalagi yang lainnya. Naudzubillah..
Aku tidak mengerti, apa sih istimewanya pegangan tangan? Mengapa mereka begitu menginginkannya?
Tentunya hanya para kaum Adamlah yang tahu jawabannya, dan bagiku tentu itu sangat mengerikan jika aku tahu apa alasannya hingga mereka sangat menginginkannya.
Cuma pegangan tangan loh, bukan hal yang begitu penting kan, bagi kita kaum perempuan? Tapi bagi mereka.. mereka itu sangat ingin memegang tangan halus kita.
Makanya mungkin ini alasannya mengapa Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wassalam bersabda bahwa orang yang dicintai oleh Allaah adalah laki-laki yang diajak berzina oleh wanita yang sangat cantik tapi dia menolaknya karena takut pada Allaah Subhanahu Wa Ta’alla. Laki-laki seperti itu sangat jarang. Dia dicintai Allaah karena dia mampu mengendalikan dirinya sendiri. Hebat!
Ukhti, bayangkan ini mah! Yuk berpikir logis!
Pegangan tangan saja sudah membuat mereka berangan-angan, apalagi hal lainnya seperti memandangi foto cantik kita. Entah apa yang ada dalam pikirannya.
Dulu aku sering upload foto ke sosial media, dan lucunya ada beberapa laki-laki yang ngechat, “teh, fotonya cantik, izin save yah”.
Dulu aku tidak mengerti, untuk apa sih nge-save foto orang. Tidak ada kerjaan. Ya sudahlah terserah anda saja. Tapi sekarang aku mengerti kenapa.. dan aku menyesal pernah mengizinkannya, bahkan yang lebih kusesalkan ialah aku sering meng-uploadnya.
Sudah kodratnya, perempuan ingin dilihat dan laki-laki ingin melihat.
Tapi, jika tidak ada ikatan yang halal, tentu ini menjadi sebuah dosa yang mengalir untuk yang melihat dan yang ingin dilihat.
Stop umbar kecantikanmu, ukhti.
Yuk, kita belajar berhijab dengan benar! Baik hijab yang memang benar hijab kita pakai dan juga hijab yang bermakna konotatif. Hijab itu penutup, yuk kita tutup diri kita dengan penutup yang benar. Ketika kita berhijab, berarti kita memakai penutup. Bila tutup itu diumbar ke media sosial, lantas apa gunanya penutup itu?
Untuk yang belum berhijab, hayu ini mah harus berhijab. Karena berhijab adalah kewajiban setiap muslimah. Aku sayang dengan teman-teman semua. Aku saja yang berpakaian seperti ini mendapat perlakuan seperti itu. Apalagi teman-teman yang jelas cantiknya sangat sangat terlihat.
Dan yang sudah berhijab, istiqamahkan hijabnya. Hijab itu dipakai bukan untuk unjuk kecantikan. Justru hijab itu menutup kecantikan agar terjaga dengan apik. Jika berhijab tapi masih ingin dilihat, lalu apa fungsi hijab ukhti?
Yuk berhijab dengan baik, ukhti. Kita bantu para ikhwan untuk menjaga pandangannya. Kita bantu para ikhwan mengendalikan hawa nafsunya. Meskipun tidak secara langsung, tapi insya Allaah, Allaah tahu kok niat kita.
Memang, tidak ada dalil yang mengharamkan mengupload foto. Karena zaman dahulu memang tidak ada foto dan instagram. Tapi, meskipun demikian bisa jadi itu menjadi sumber dosa bagi kita karena ada beberapa pria yang kotor pikirannya. Tentu kita tidak mau, kan yaa? Yuk ah ukhti, kita jaga diri kita seoptimal dan semaksimal yang kita bisa.
Semoga Allaah senantiasa mencurahkan hidayah dan kasih sayang-Nya kepada kita semua dan afwan untuk segala kesalahan dari perkataan yang menyakitkan.
0

0 komentar:

Posting Komentar