02/02/2017
Ruang 31.3.15 FIP UPI
Tugas 1 : Cari pengertian Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi.
Pengukuran
Menurut Khemani (2009), pengukuran merupakan proses membandingkan
parameter tertentu dengan parameter standar. Gronlund
& Linn (1990) mendefinisikan pengukuran sebagai proses memperoleh suatu
angka atau skala kuantitatif pada tingkat mana seseorang menguasai
karakteristik tertentu seperti: menjawab pertanyaan ”seberapa besar?”. Sedangkan menurut Arikunto
(1992), pengukuran merupakan kegiatan
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran standar.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses untuk
memperoleh data kuantitatif atau data yang berupa angka dengan menggunakan
sebuah alat ukur tertentu.
Asesmen
Asesmen berasal dari kata Assess
dari bahasa Prancis yaitu Assidere yang
berarti to set beside (duduk di
samping), yang mempunyai makna mengenal perkembangan masing-masing individu
dari dekat (Herman, et al, 1992). Menurut Subiyanto (1988), asesmen adalah cara
untuk memperoleh data melalui berbagai pengukuran. Sedangkan menurut Doran
(1994), asesmen merupakan pengumpulan informasi baik kuantitatif maupun kualitatf
untuk menentukan kinerja perorangan, kelompok, atau program melalui berbagai
teknik.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa asesmen adalah kegiatan mengukur kemampuan seseorang untuk
memperoleh data mengenai perkembangannya baik secara kuantitatif maupun kualitatif
melalui beberapa teknik.
Evaluasi
Menurut Subiyanto (1988), evaluasi adalah cara untuk
memperoleh informasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan menurut Doran
(1994), evaluasi (evaluation) merupakan proses penilaian dan pengambilan keputusan terhadap
informasi yang diperoleh dari hasil pertimbangan pengukuran dan penilaian.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu proses penilaian yang didapat dari
hasil pengukuran, pertimbangan, dan penilaian untuk mengambil suatu keputusan
tertentu.
Kesimpulan
:
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa di
dalam asesmen dan evaluasi tentu memerlukan sebuah metode pengukuran tertentu. Bila
ditinjau dari proses pelaksanaannya, asesmen dapat dilaksanakan di awal
(sebelum proses), selama proses pembelajaran, dan di akhir proses pembelajaran
sedangkan evaluasi pada akhir keseluruhan proses, karena di dalam evaluasi
tujuannya ialah untuk menentukan hasil akhir dari suatu hal yang diukurnya.
Secara sederhananya, dapat disimpulkan bahwa pengukuran, asesmen, dan evaluasi
adalah tiga hal yang berbeda. Akan tetapi, ketiga hal tersebut berkaitan satu
dengan yang lainnya. Pengukuran dan asesmen adalah dua hal yang berbeda,
pengukuran bukanlah asesmen, namun di dalam asesmen memerlukan pengukuran untuk
melihat kemampuan seseorang. Begitu pula dengan evaluasi, evaluasi suatu proses
penilaian yang memerlukan hasil dari pengukuran dan asesmen sebagai bahan
pertimbangan terkait hasil akhir yang didapat seseorang (dalam hal ini,
kaitannya adalah dalam proses pembelajaran).
Ruang 31.3.15 FIP UPI
Penilaian : proses untuk mengambil suatu keputusan baik atau buruk atas hasil belajar dengan menggunakan instrumen tes atau non tes setelah mengadakan pengukuran tertentu. Penilaian dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana prestasi siswa setelah dilakukan pengukuran.
Evaluasi : proses pengukuran, pengumpulan, penganalisaan, dan penafsiran yang sistematis untuk menentukan sejauh mana para siswa mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement).
Tahapan evaluasi : mengukur dan menilai.
Tes : merupakan sebuah instrumen atau alat untuk mengukur tingkah laku (kognitif, afektif, dan psikomotor) yang setiap butir jawabannya dianggap benar untuk memperoleh informasi tentang kemampuan/kompetensi yang dimiliki siswa, dilakukan baik sebelum, pada saat, atau setelah pembelajaran berlangsung.
Fungsi Evaluasi
1, Untuk mengetahui sejauh ketercapaian tujuan pembelajaran.
2. Sebagai dasaar untuk menentukan nilai/tingkat keberhasilan siswa.
3. Sebagai alat untuk memotivasi belajar siswa.
4. Sebagai alat untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
5. Sebagai balikan bagi guru dan sekolah untuk mengembangkan dan memperbaiki program dan proses pembelajaran.
Prinsip Evaluasi
1. Komprehensif
Evaluasi hendaknya dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek perilaku.
2. Berkesinambungan
Evaluasi hendaknya dilakukan secara berkelanjutan.
3. Berorientasi pada tujuan
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terencana, sehingga tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.
4. Bermakna
Evaluasi dapat memberikan urunan terhadap berbagai pihak, terutama anak.
5. Mendidik
Evaluasi dilakukan untuk kepentingan kemajuan dan perkembangan kemampuan siswa.
Tujuan Evaluasi
1. Untuk mengetahui kemajuan dan keberhasilan prestasi siswa.
2. Untuk memberikan bantuan dalam rangka remedial.
3. Untuk mengetahui kesesuaian hasil belajar siswa dengan kemampuan belajarnya.
4. Untuk memberikan dorongan/motivasi belajar pada siswa.
5. Untuk memberikan layanan Bimbingan dan Konseling secara tepat.
6. Untuk memperbaiki program dan proses pembelajaran.
7. Untuk membuat kelompok belajar yang tepat
Macam-Macam Evaluasi dari Berbagai Sudut
1. Tes
Tes menurut fungsinya :
a. Formatif
Berasal dari kata formation yang artinya pembentukan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai indikator pembelajaran. Tes formatif hanya untuk 1 satuan pembelajaran dan biasanya dilakukan di akhir pembelajaran. Hal-hal yang dinilai adalah aspek kognitif dan psikomotor.
b. Sub Sumatif
Contohnya UTS.
c. Sumatif
Berasal dari kata sumation yang artinya jumlah. Tes ini dilakukan untuk melihat kemajuan masing-masing siwa serta menilai efektifitas program pembelajaran. Aspek yang dinilai adalah kognitif, afektif, dan psikomotor.
d. Ko Kurikuler
Merupakan tes penunjang pembelajaran kurikuler, contohnya penugasan pembuatan klipping.
e. Ekstrakurikuler
Kegiatan tambahan di luar kegiatan intra, seperti pramuka, PMR, dll.
Tes berdasarkan tujuannya :
a. Pre Tes
Pre tes adalah tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan atau tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Pre tes berbeda dengan apersepsi. Apersepsi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru sebelum memulai pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang telah diajarkan sebelumnya dan mengaitkannya dengan materi yang akan diajarkan.
b. Post Tes
Post tes adalah tes yang dilakukan setelah pembelajaran selesai, dan kegiatan ini harus selalu dilaksanakan.
c. Masteri Tes
Masteri tes adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
d. Diagnostik Tes
Diagnostik tes adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada proses pembelajaran.
e. Achievement Tes
Tes berdasarkan pelaksanaannya :
a. Tes Tertulis
1) Objective Test : Benar/Salah, Pilihan Ganda, Menjodohkan, Melengkapi, Jawaban Singkat.
2) Subjective Test : Essai bebas dan Essai terbatas.
Macam-macam soal Benar/Salah :
1. B/S tanpa koreksi
2. B/S dengan koreksi
3. B/S berumpun
4. B/S bersarat
5. B/S kebalikan
Macam-macam soal pilihan ganda :
1. Melengkapi pilihan
2. Hubungan antara hal
3. Analisis kasus
4. Asosiasi pilihan ganda
5. Analisis diagram
Note : minimal opsi jawaban pada soal pilihan ganda adalah 3 dan maksimalnya tidak ditentukan. Dalam opsi tersebut harus ada 1 jawaban yang benar dan menjadi kunci dari soal tersebut, sedangkan opsi yang lainnya harus menjadi distraktor atau pembanding dan bersifat efektif.
b Tes Lisan
Instrumen dalam tes lisan :
1. Lembar pertanyaan
2. Protokol penilaian
c. Tes Perbuatan
Instrumen dalam tes perbuatan :
1. Lembar pertanyaan
2. Blangko pertanyaan
2. Non Tes
a. Skala bertingkat (rating scale)
b. Angket/kuesioner
c. Daftar cocok
d. Wawancara
e. Pengamatan/observasi
f. Riwayat hidup
3. Tes Alternatif
a. Portofolio
b. Presentasi
c. Unjuk Kerja
d. Penugasan
0 komentar:
Posting Komentar