Jumat, 10 Februari 2017

Pembelajaran Anak dengan Hambatan Motorik





03/07/2017
Review Perkuliahan Sebelumnya:
1.     Konsep untuk Anak dengan Hambatan Motorik include prevalensi
2.     Sejarah Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Motorik
3.     Alat Bantu untuk Anak dengan Hambatan Motorik
4.     Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Motorik
5.     Permainan Edukatif Tradisional untuk Melatih Motorik Anak
Note : You should to learn more about the past lecture!

10/02/2017
Istilah Anak dengan Tunadaksa (ATD) pada mulanya berasal dari istilah exceptional children yang berarti anak-anak pengecualian sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Anak Luar Biasa (ALB). Istilah ini digunakan karena pada saat itu, anak dilihat dari perbedaan yang dimilikinya. Sehingga istilah untuk Anak Tunadaksa pada saat itu adalah Physically Handicapped atau Orthopedically Handicapped.
Istilah baru yang digunakan saat ini rujukannya ialah dengan melihat persamaan yang ada pada diri seorang anak atas persamaan human being, yakni sama-sama manusia dan sama-sama memiliki kebutuhan. Sehingga, istilah yang digunakan tidak lagi memakai kata handicapped, melainkan Orthopedically Impairment atau Motoric Impairment.
Physically apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah fisik atau tubuh. Tubuh manusia itu terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
1.     Kepala
2.     Tubuh
3.     Anggota Gerak
Anggota gerak dibedakan menjadi 2, yakni:
a.      Anggota gerak atas (Extrimitas Superior)
Anggota gerak atas meliputi bagian kanan (dextra) dan kiri (sinestra).
b.     Anggota gerak bawah (Extriminitas Inferior)
Anggota gerak bawah meliputi bagian depan (anterior) dan belakang (posterior)

Hambatan motorik bisa terjadi karena adanya kerusakan pada :
1.     Otak (Cerebro Spinal), kerusakan berada pada pusat otak motorik yakni di antara lobus frontalis dan lobus parietalis.
2.     Spinal Cord (Musculus Skeletal), kerusakan pada sumsum tulang belakang.

Kerusakan pada otak:
1.     Cerebral Palsy
Tipe-tipe Cerebral Palsy:
a.     Spastik
Kerusakan berada pada tractus pyramidal, anak spastik memiliki IQ yang rendah (tergantung tingkat kerusakan otaknya), dan motoriknya lumpuh layu atau kaku.
b.     Athetosis
Hambatan motorik yang dialami ialah adanya involunteery movement (gerakan tidak terkendali) akan tetapi kecerdasannya tidak terganggu (normal atau bisa di atas rata-rata).
c.      Rigid
Seluruh badannya kaku dan tingkat kecerdasannya rendah.
d.     Tremor
Ada gerakan ritmis pada tangan/kaki/kepala/bola  mata, dll.
e.      Ataxia
Kerusakannya terletak di otak kecil. Persoalan hambatan motoriknya pada koordinasi gerak dan keseimbangan.

Kerusakan pada tulang belakang
1.     Poliomyelitis
Kelumpuhan pada kaki kanan/kiri (monoplegia) yang disebabkan oleh virus polio.
2.     Polioradiculitis
Kelumpuhan pada kedua kaki yang disebabkan karena rusaknya serabut tulang belakang.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Anak Tunadaksa adalah anak yang mengalami gangguan motorik yang disebabkan karenan adanya masalah atau kerusakan pada cerebral atau spinal cord sehingga berdampak pada aktivitas gerak sehari-hari.

Tugas!

Cari perbedaan masalah persepsi yang dimiliki oleh anak LD, CP, dan ADHD!
0

0 komentar:

Posting Komentar